Fenomena perusahaan Dotcom,,



Pada saat ini dalam menjalankan perusahaan diperlukan adanya upaya terhadap peningkatan kinerja perusahaan dalam upaya mempertahankan persahaan bahkan dalam upaya meningkatkan performa peruhaan, terobosan –terobosan yang dilakuan oleh pihak perusahaan dapat berupa peningkatan kualitas produksi, pemasaran, Sumberdaya manusia,dan yang lainya sesuai target yang diharapkan oleh perusaan.

Seiring dengan kemajuan jaman kita dapat melihat berbagai strategi perusahan dalam meningkatkan kinerja perusahaan seperti contohnya dalam hal pemasaran sekarang ini sudah banyak perusahaan yang melakukan pemasaran dan transaksi jual beli dengan menggunakan fasilitas teknologi electronis.

Keberhasilan Mungkin tidak banyak orang yang ingat akan kejayaan bisnis dotcom yang dianggap akan menjadi pemicu penting perubahan ekonomi dunia. Kejayaan bisnis dotcom yang dimulai pada tahun 1995 dan rontok bersamaan dengan Krisis Keuangan Asia 1998-1999 segera dilupakan orang dan menganggap bubble yang dialami perusahaan-perusahaan dotcom yang tumbuh bersama jaringan internet sebagai sedakan dalam perekonomian global.

Banyak suka dan duka yang dialami usaha dotcom, dan mereka yang selama ini bergerak di bidang usaha brick and mortar menganggap bisnis baru berbau futuristik ini tidak akan mampu bersaing dengan mereka. Sebaliknya, para wiraswasta dotcom pun sebenarnya ketika itu hanya ikut arus dan tidak memiliki fondasi bisnis yang kuat serta terarah, hanya berharap keuntungan dari derasnya serbuan perusahaan venture capital yang menanamkan modal pada perusahaan dotcom apa saja.

Ketika perusahaan dotcom berguguran karena gelembung ekonomi dan keuangan yang tidak mampu ditopang lagi, banyak yang menduga bahwa perusahaan baru yang futuristik ini tidak cocok untuk dunia sekarang yang masih dikuasai oleh cara-cara bisnis tradisional. Tidak ada yang salah dengan dugaan ini karena memang kenyataan yang berkembang memang menunjukkan usaha dotcom

Namun, di sisi lain kemajuan teknologi komunikasi informasi memberikan peluang yang sangat luas dan menjanjikan keuntungan yang luar biasa. Konvergensi teknologi dengan kehadiran ponsel yang semakin canggih, misalnya, menghadirkan jenis usaha baru yang disebut content provider yang menyediakan berbagai layanan jasa, mulai dari ringtone sampai tebak hadiah yang mencapai miliaran rupiah.

Layanan iklan Google sekarang ini, misalnya, juga menyediakan fitur yang memungkinkan diputarnya sebuah reklame selama 30 detik berkat kemajuan teknologi broadband. Iklan dengan tayangan bergerak 30 detik selama ini menjadi andalan stasiun teve dan menjadi tumpuan pendapatan yang sangat besar.

Usaha melalui Internet yang lebih populer dengan sebutan bisnis dotcom pada awal tahun 2000 lalu nampaknya masih belum sepenuhnya kembali pulih. Bahkan para pengamat masih meragukan masa depan beberapa perintis perusahaan dotcom kelas dunia yang pernah berjaya sebelumnya.Seperti perusahaan Amazon.com sebagai perintis perdagangan elektronis (e-commerce) nasibnya masih dikhawatirkan.

Paling tidak setengah lusin analis Wall Street merendahkan saham perusahaan retail Internet ini. Bahkan secara pedas mereka mengkritik perusahaan dotcom ini akan menghabiskan uangnya untuk bisa mendanai operasinya sampai akhir tahun ini.

Gelombang keruntuhan perusahaan dotcom ini bahkan diperkirakan masih belum mencapai titik terendahnya. Termasuk perusahaan dotcom di Indonesia yang baru merintis cara baru berbisnis di dunia maya ini harus menerima lecutan gelombang yang berasal dari negara maju.

BISNIS melalui Internet yang terjadi di negara seperti Amerika Serikat sudah sama dengan bisnis lainnya, harus menghasilkan keuntungan. Jika sudah tidak menguntungkan mereka harus segera menghentikan, atau paling tidak melakukan efisiensi dengan mengurangi tenaga kerjanya dan mencari model bisnis baru yang bisa memberikan keuntungan.

"Kebanyakan perusahaan dotcom di Indonesia masih bersifat meningkatkan fisibilitas dan awareness," kata Andreas Diantoro, Country Manager Business Customer Sales Organization PT Hewlett-Packard Indonesia, usai mengikuti acara peresmian Warintek (warung informasi dan teknologi), Rabu (27/2) di Jakarta. Program Warintek 9000 merupakan kerja sama antara Kantor Menristek dengan dua perusahaan swasta PT Hewlett-Packard Indonesia dan PT Myohdotcom Indonesia.

Namun demikian, menurut Andreas, untuk bisa maju memang harus mencari model bisnis yang bisa menghasilkan keuntungan. Seperti yang dilakukan M-Web, perusahaan pay-TV di Afrika Selatan dengan mengakuisisi Satunet dan Astaga yang sangat mirip. Sementara M-Web sendiri sebelumnya juga membeli ISP (penyedia layanan jasa Internet) Cabinet, selain membangun portalnya sendiri.

0 comments: